Laman

Senin, 18 Oktober 2010

Panpel Harus Tanggung Jawab

STASION,(GM)-
Terkait aksi perusakan kereta api lokal Purwakarta-Cibatu oleh para suporter Persib Bandung, Sabtu (16/10) lalu, PT KA Daop 2 Bandung berencana meminta pertanggungjawaban dari panitia pelaksana dan manajemen Persib. Namun hal tersebut akan dilakukan setelah rapat koordinasi secara internal dengan manajemen PT KA.

"Rencananya kita memang akan meminta pertanggungjawaban ganti rugi kepada panpel dan manajemen Persib. Karena mereka penyelenggara pertandingan. Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa direalisasikan," jelas Bambang S. Prayitno, Kepala Humas PT KA Daop 2 Bandung, Senin (18/10).

Diungkapkan Bambang, rencana tersebut akan dilakukan setelah pihaknya melakukan rapat koordinasi secara internal. Terlebih ada beberapa agenda yang akan dibahas dalam rapat tersebut. Di antaranya permintaan pertanggungjawaban kepada panpel dan manajemen persib serta tindakan tegas yang akan dilakukan.

"Kita akan bawa masalah suporter ini pada agenda rapat nanti, apakah mereka perlu dikenai tindakan tegas dengan membawa masalah ini pada proses hukum atau kita larang para suporter untuk naik kereta api bila ada pertandingan," katanya.

Tindakan yang akan diambil ini akan diketahui setelah pihaknya melakukan rapat internal. Setelah ada keputusan, pihaknya akan segera menindaklanjutinya dengan melayangkan surat pada panpel dan manajemen Persib. Termasuk memberlakukan sanksi tegas terhadap para suporter yang anarkis.

"Pada dasarnya kita tidak mau begini, tapi selama ini para suporter terus melakukan aksi perusakan terhadap fasilitas kereta api, sementara dalam hal ini tidak ada yang mau bertanggung jawab. Jelas ini menjadi kerugian bagi kita," katanya.

Dipaparkan Bambang, aksi perusakan yang dilakukan para bobotoh ini bukan kejadian yang pertama. Sebelumnya kejadian serupa juga sering terjadi, bahkan akumulasi kerugian PT KA dari Januari sampai Mei 2010 mencapai Rp 264 juta. Belum lagi kerugian kerusakan kereta api saat suporter Persib dilempari batu oleh suporter Solo tempo hari. Kerugian akibat kejadian itu Rp 179 juta.

"Itu belum kerusakan kereta api lokal Purwakarta-Cibatu yang kemarin, karena saat ini kerugiannya masih kita inventarisasi," katanya.

Selama ini, dalam aksi perusakan kereta api oleh para suporter tersebut tidak ada yang mau bertanggung jawab. Hal tersebut sangat merugikan PT KA. Padahal selama ini PT KA melayani para suporter dengan baik.

Dalam kesempatan tersebut, Bambang pun mengungkapkan, terkait aksi perusakan kereta api di Solo, saat ini PT KA Daop 2 Bandung berencana untuk menjembatani perdamaian antara suporter Persib dengan masyarakat Solo. Rencananya PT KA Daop 2 Bandung akan meminta aparat kepolisian Polda Jateng untuk bisa memfasilitasinya.

"Ini harus segera diselesaikan, karena kita tidak mau aksi pelemparan terhadap kereta api yang ditumpangi para suporter Persib terulang, karena jelas sangat merugikan PT KA," katanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar